Malaysia Negara yang Angkuh, Arogan, Egois, Tidak Tahu Malu dan Anarkis?
Pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang lengkap berdasar kepada fakta yang ada. Sebagai Negara yang bertetangga dan memiliki rumpun yang sama, seharusnya Malaysia dan Indonesia bisa bekerja sama dengan baik. Berhubungan yang harmonis tanpa perlu adanya provokasi atau pertikaian dibidang apapun. Apalagi mayoritas penduduk kedua Negara ini adalah Islam, sebuah agama yang mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada setiap umat manusia khususnya sesama muslim. Bahkan setiap agama juga mengajarkan hal demikian. Tapi kenapa kenyataan sekarang berbeda? Apakah kepentingan politik mengalahkan rasa persaudaraan kita sebagai bangsa yang satu rumpun?
Tanpa bermaksud memihak kepada Negara saya sebagai penulis yaitu Indonesia, saya ingin mengungkapkan beberapa fakta yang ada antara hubungan kedua Negara ini. Beberapa pulau Indonesia telah diambil alih oleh Malaysia, Sipadan dan ligitan. Belum lagi konflik tentang Ambalat serta patok perbatasan yang sering digeser pihak Malaysia di pulau Kalimantan. Ditambah lagi pencaplokan karya seni bangsa Indonesia yang di klaim sebagai milik bangsa Malaysia. Contohnya masalah lagu Rasa Sayang, serta Reog ponorogo dan masih banyak yang lainnya.
Sedikit memberi informasi, bahwa para pemain barongan di Malaysia merupakan keturunan dari orang Ponorogo yang hijrah ke Malaysia dan menetap disana serta mengembangkan kebudayaan reog ponorogo disana, bedanya cuma diganti namanya menjadi barongan. Berdasar kepada fakta itu, sudah jelas bahwa kebudayan Reog Ponorogo atau Malaysia menyebutnya barongan itu adalah hak Indonesia. Tapi mengapa Malaysia mengklaim bahwa itu miliknya? Apakah Malaysia bangsa terbelakang yang tidak memiliki kebudayaan yang bisa dibanggakan sehingga mencaplok kebudayaan orang lain? Atau apakah Malaysia tidak tahu malu dan sengaja memprovokasi bangsa Indonesia sehingga merubah pencitraan bangsa Indonesia dimata dunia? Atau ada alas an lain? Saya juga tidak tahu, tetapi yang jelas semoga masalah seperti ini serta masalah lain yang dapat merusak hubungan keduanya tidak terjadi lagi.
Oh iya, belum lagi para TKI dan TKW yang diperlakukan tidak adil disana. Saya ingin mengajukan pertanyaan sedikit nih. Apakah pernah rakyat Indonesia memperlakukan tidak adil kepada warga Malaysia yang bekerja atau berkunjung di Indonesia? Sampai saat ini mungkin tidak ada. Tapi kenapa warga Indonesia diperlakukan kurang adil disana? Belum lama ini saya melihat berita di TV, seorang TKI yang dikeroyok para Preman Malaysia (Samseng), bahkan samapai ditusuk pisau tetapi saat polisi Malaysia datang ternyata TKI yang ditangkap, bahkan kepalanya diinjak-injak oleh polisi tersebut kemudian dilempar kedalam mobil. Saya tidak habis fakir dengan hal tersebut. Apakah perlu warga Indonesia memperlakukan warga Malaysia yang berkunjung atau bekerja di Indonesia seperti itu? Saya rasa tidak perlu, karena bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang pendendam. Dan hal itu tidak menyelesaikan masalah.
Memang tidak semua orang Malaysia itu berkelakuan buruk terhadap orang Indonesia, dan itu juga yang membuat warga Indonesia masih mau pergi untuk mencari nafkah di Malysia. Tetapi sebagian yang berkelakuan buruk itulah yang dapat memperkeruh hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.. Semoga masalah ini tidak dibiarkan berlarut-larut.
Walaupun saya hanya pelajar biasa yang masih belum begitu memahami tentang seluk beluk politik atau semacamnya, tetapi saya memiliki sedikit saran untuk pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah diatas.
1. Masalah batas Wilayah
• Batas wilayah RI diperbaiki dan dijaga ketat. Sebagai contohnya di pak kuching, perbatasan Indo-malay di Kal-bar. Daerah tersebut seperti tidak terawat. Bukankah seharusnya daerah perbatasan itu dipercantik karena merupakan pintu belakang sebuah Negara, jangan hanya pulau jawa yang dipercantik. Semoga Presiden terpilih membaca artikel saya.
• Pemetaan wilayah RI dan dipublikasikan secara umum dengan jelas agar tidak ada pulau yan g diklaim milik orang.
• Pendirian Pos TNI Lengkap dengan Senjata tempur di setiap batas dan pulau RI agar pulau kita tidak hilang lagi. TNI super lengkap jangan hanya berpusat dijawa dan kota besar donk…
• Penindakan secara tegas bagi Negara atau warga Negara asing yang mengganggu atau tidak menghormati NKRI, contohnya Malaysia.
2. Masalah TKI dan TKW
• Pemerintah berperan aktif mengawasi TKI serta peraturan terhadap PJTKI juga harus diperketat.
• Para TKI/TKW diberikan alat komunikasi atau wajib lapor terhadap kehidupannya disana minimal kepada keluarga bahkan bila perlu pemerintah terutama PJTKI tempat ia diberangkatkan (Walaupun sulit karena banyaknya TKI, tetapi harus adal solusi yang konkret). Sehingga tidak ada lagi TKI/TKW yang sengsara karena perlakuan buruk atau gaji yang tidak dibayarkan.
• Jika TKI/TKW diperlakukan tidak baik disana, maka PJTKI harus bertanggung jawab sebagai agen penyalur karena tidak mengawasi TK-nya.
• Ini yang saya rasa paling penting, tolonglah Presiden untuk mengoptimalkan warga Indonesia untuk bekerja dinegaranya sendiri dengan cara membukia lapangan kerja yang buanyak sehingga tidak perlu lagi pengiriman TKI. Banyak sekali warga Indonesia yang Berprestasi tidak dapat bekerja di Indonesia karena pemerintah kurang Tanggap. Dalam masalah ini saya dukung Pak JK-WIN. Bukan promosi lho,, hehehe..
3. Masalah Klaim Kebudayaan Indonesia
• Yah,, untuk masalah ini saya hanya punya saran agar kebudayaan Indonesia segera dipatenkan dan dibuat daftar kebudayaan RI unruk segera di Publikasikan.
Saya rasa hanya itu sumbangan fikiran saya untuk Negara tercintaku Indonesia. Semoga Indonesia menjadi bangsa yang maju serta diperhitungkan oleh dunia Internasional. Saya mengajak para warga Indonesia khususnya para pemuda khususnya lagi yang berprestasi untuk mengangkat harga diri bangsa kita. Janganlah kita bekerja hanya untuk kepuasan materi tetapi utamakanlah bekerja untuk kebanggaan diri, kebanggaan sebagai warga Indonesia, kebanggaan menyumbangkan fikiran, tenaga, waktu, kemampuan, karya untuk bangsa Indonesia. Dan jadikan bangsa Indonesia sebagai Negara maju yang menjadi pusat pertumbuhan dunia menggantikan peran Amerika dan Negara Eropa. Dan semoga konflik antara Indonesia-malaysia terhenti. A a m i i n . . .